SIDOARJO– Ini fakta baru tentang derita korban semburan Lumpur Lapindo. Sedikitnya 81% warga korban lumpur yang tinggal di Desa Besuki Timur, Mindi, Jatirejo Barat mengalami gangguan paru-paru sehingga sesak napas.
”Pemerintah memiliki data ini. Tapi mereka hanya menyebutnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) saja.Padahal,gangguan ini sangat dirasakan warga korban lumpur,” kata Yuliani, pendamping korban semburan Lumpur Lapindo dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia, yang dihubungi tadi malam.
Menurut Yuliani,jika dipersentasekan, 81% warga korban mengalami restriksi paru-paru, 9,4% mengalami obstruksi paru-paru,dan sisanya normal. Selain sesak napas,warga korban Lumpur juga mengalami kesemutan dan penurunan kekebalan tubuh.”Pada 2005 yang diderita korban lumpur masih ISPA, tapi kini sudah bertambah parah,” tandas Yuliani.
lumpur Lapindo yang mengalami gangguan pernapasan, kesemutan, dan penurunan kekebalan tubuh ini tersebar di empat desa. Data SINDO menyebutkan, di Desa Besuki Timur terdapat 315 keluarga, Desa Mindi 289 keluarga, Jatirejo Barat 295 keluarga, dan Siring Barat 330 keluarga. Jumlah penderita gangguan kesehatan ini bisa bertambah. Hasil penelitian terbaru menunjukkan, kandungan logam berat dan timbal juga naik puluhan kali lipat.Jika kondisi ini dibiarkan, warga korban lumpur bisa terserang kanker.” Daya tahan tubuh korban lumpur turun. Saya pernah mencoba bertahan sebulan di sana, dan hasilnya, saya langsung drop,masuk rumah sakit,” tandasYuliani. Sementara itu Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Ja’far meminta PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ) segera menyelesaikan hak-hak korban lumpur Lapindo Sidoarjo yang belum mendapat pelunasan ganti rugi.Menurut dia penanganan korban Lapindo harus diperhatikan secara serius karena telah berdampak pada masalah sosial dan kesehatan.
“Yang penting sekarang bagaimana masyarakat yang terkena semburan Lapindo hakhaknya terpenuhi semua. Harus diperhatikan dalam bentuk nyata, bukan sekadar retorika saja,”kata Marwan. Menurut Marwan, penanganan korban lumpur Lapindo berjalan sangat lambat.Padahal masyarakat sudah menderita cukup lama menanti penyelesaian dari pihak perusahaan. “Kita butuh penyelesaian segera karena dampaknya signifikan sekali.
Baik itu dampak sosial, ekonomi maupun pendidikan. Memang ada Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) yang anggarannya dari APBN.Tapi sekarang kan lagi ada gugatan ke MK, jadi kita tunggu saja hasilnya,” kata dia. Direktur Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia Ubedilah Badrun meminta penanganan korban lumpur Lapindo Sidoarjo yang dibebankan ke pemerintah melalui APBN-P 2012 sama dengan merampok uang negara.Itu artinya perusahaan Bakrie menyalahgunakan uang rakyat untuk kepentingan perusahaan.
“Menggunakan uang APBNP 2012 untuk membiayai korban Lapindo sama dengan merampok uang negara dan itu artinya juga merampok uang rakyat,”katanya. Menurut dia, penanganan korban lumpur Lapindo yang dibebankan kepada pemerintah melalui APBNP tahun 2012 juga merupakan bukti politik transaksional elite politik. Ubed menjelaskan, meluapnya lumpur Lapindo sebenarnya murni kesalahan manusia (human error) dari pihak pengebor.
Itu sebabnya seluruh pembiayaan meluapnya lumpur yang menenggelamkan ribuan rumah menjadi tanggung jawab perusahaan Bakrie. Menurut dia, kesepakatan melalui politik transaksional antara Partai Golkar dengan Partai Demokrat yang menghasilkan penanganan pembiayaan korban Lapindo masuk APBN-P 2012 menunjukkan bahwa pemerintahan SBY-Boediono lemah.“Fenomena tersebut juga menunjukkan pemerintahan SBY lemah dan mudah ditekan oleh pengusaha,” katanya.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR Yudi Widiana Adia mengatakan, pasal tambahan dalam APBN-P tersebut tidak dibahas mendetail di Banggar DPR dan tiba-tiba muncul untuk kemudian disahkan. “Dalam pembahasan RUU APBN-P 2012, Banggar DPR memang tidak sempat menyoroti Pasal 18. Pasal tersebut muncul begitu saja.
Tidak ada pembahasan mendalam di Banggar. Anggaran Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) di postur tidak terlihat,tapi muncul saat perumusan RUU APBN-P 2012,”ungkapnya. Menurut dia, pembahasan pasal anggaran tersebut lebih banyak dilakukan oleh tim perumus di Banggar. Pihaknya sendiri menyayangkan hal tersebut karena seharusnya keputusan BPLS terkait dengan rekomendasi Komisi V DPR yang membidangi infrastruktur.
Sementara itu,skema pembayaran ganti rugi korban lumpur Lapindo oleh PT Minarak Lapindo Jaya yang dilakukan mulai 16 Juni lalu dinilai tidak jelas. Pasalnya masih banyak korban lumpur yang belum mendapat pelunasan ganti rugi meski nilainya di bawah Rp40 juta.Vice President PT Minarak Lapindo Jaya Andi Darussalam melalui pesan singkatnya menyatakan tidak berkenan untuk diwawancarai. “Biarkan Minarak bekerja melakukan pembayaran ganti rugi sesuai dengan kewajibannya,” jelas Andi. ??abdul rouf/ edi purwanto /nurul huda
SUMBER : http://www.walhi.or.id/v3/index.php?option=com_content&view=article&id=2682:81-korban-alami-gangguan-paru&catid=81:berita-tambang-a-energi&Itemid=91
KANDUNGAN GAS LAPINDO
LAPINDO BRANTAS BISA DIJERAT PIDANA
JAKARTA – Gangguan kesehatan berupa sesak napas dan penyakit paru paru korban lumpur Lapindo semakin parah. Namun,hingga kini belum ada respons dari PT Lapindo Brantas Inc.
Jika hal ini terus dibiarkan,PT Lapindo Brantas Inc bisa dijerat pidana. Aktivis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kesehatan Iskandar Sitorus mengatakan, secara hukum pihak yang menyebabkan timbulnya penyakit harus dijerat dengan sanksi hukum sesuai dengan Undang – Undang (UU) tentang Wabah Penyakit Menular. Karena itu, dia meminta agar pihak yang bertanggung jawab segera mengambil tindakan penanganan bagi korban yang terkena gangguan penyakit.
Sebab, jika tidak,berarti telah terjadi proses pembiaran yang disengaja dan itu sudah masuk kategori pidana.“ Justru saya menangkap temuan ini terkesan ditutup-tutupi agar tidak muncul ke publik,mengingat harus mengeluarkan dana besar untuk menanggung terhadap kesehatan masyarakat setempat. “Jika itu benar-benar dilakukan, akan sangat fantastis angkanya dari konteks angka alokasi kesehatan rakyat Indonesia secara umum,”tandas Iskandar di Jakarta kemarin.
Menurut Iskandar, jika dalam suatu wilayah tertentu terdapat sampai 81% warga mengalami gangguan pada paru paru yang berdampak sesak napas, alami gangguan kesemutan, serta kekebalan tubuh menurun, maka hal tersebut sudah layak dikategorikan pada fase Kejadian Luar Biasa (KLB). Karena itu, dia mendesak agar pihak yang berwenang segera mencari sumber penyebab munculnya penyakit tersebut.
Selain mencari penyebab, masyarakat yang terserang penyakit paru paru harus segera mendapat perawatan.“Penyebab itu harus segera diatasi sambil merawat masyarakat. Perawatan itu harus dilakukan oleh pihak yang bertanggung jawab,”kata Iskandar. Seperti diberitakan, hasil penelitian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia menyebutkan, sedikitnya 81% korban lumpur yang tinggal di Desa Besuki, Glagah Arum, Gempol Sari, Kali Tengah, mengalami gangguan paru-paru sehingga sesak napas.
Ancaman lainnya adalah dari kadar logam berat dan PAH Lumpur Lapindo yang melebihi ambang batas. Berdasarkan data Walhi, rata-rata kandungan Kadmium (Cd) mencapai 0,311 atau 104 kali lipat ambang batas Cd 0,003; Timbal (Pb) mencapai 7,288 atau 146 kali lipat ambang batas Pb 0,05.Untuk kandungan PAH-Chrysene, kadar rata-rata 338,06 atau 1470 kali lipat dari ambang batas 0,23.
Sedangkan PAH-Benz(a)anthracene, kandungan rata-ratanya mencapai 71,34, atau 310 kali lipat dari ambang bata 0,23. Kandungan logam berat ini jelas mengancam kesehatan korban lumpur. Kepala Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU dr Soetomo Surabaya dr Urip Murtedjo SpB KL mengatakan, seseorang yang terpapar logam berat akan berpeluang besar mengidap penyakit kanker.Organ tubuh yang akan terserang mulai dari paru-paru,usus,ginjal sampai liver.
“Logam berat berbahaya bagi tubuh manusia. Banyak penyakit yang ditimbulkan, mulai yang ringan adalah gatal-gatal sampai yang berat bisa kanker,”terangnya. Menurut Urip, logam berat dapat mengakibatkan sejumlah gangguan fungsi tubuh. Di antaranya adalah gangguan pada sistem syaraf,gangguan pada sistem reproduksi,gangguan pada sistem urogenetal, dan gangguan pada sistem hemopoitik yang menyebabkan anemia.
Logam berat seperti Timbal (Pb),Kadmium (Cd),PAH-Chryshene, dan PAH-Benz(a) anthrancene biasanya masuk ke tubuh manusia melalui mulut. Bisa melalui air ataupun makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi setiap hari.“Selain itu, bisa juga terhirup melalui saluran pernafasan hingga mengendap di paru-paru,”kata dia.
Urip memerangkan, logam berat ini sangat mustahil untuk dihilangkan. Jika kuman dalam air bisa mati dengan dimasak, maka logam berat tidak akan hilang. Dia akan tetap berada di dalam air meski dimasak dengan suhu tinggi. Akibatnya,lingkungan yang sudah tercemar logam berat sangat berbahaya bagi kehidupan manusia. Partikel logam berat dapat berada di air ataupun udara disekitar lingkungan tercemar tersebut. “Jalan satu-satunya adalah menjauh dari lingkungan tercemar itu,”tandas Urip.
Anggota Komisi VI DPR Abdul Kadir Karding menegaskan, agar temuan penyakit paru paru akibat lumpur Lapindo segera ditangani. Dia juga meminta semua pihak, terutama perusahaan Bakrie lebih sensitif untuk segera menangani mereka.
“Mereka itu adalah rakyat kita, sehingga perlu segera ditangani. Ini menyangkut nyawa orang banyak, jadi tidak perlu ada dikotomi ini kewenangan perusahaan, pemerintah, atau bukan. Karena kejadian itu bukan mau mereka tapi mereka korban,”tandas Karding.
Senada diungkapkan anggota Komisi V DPR Imam Nachrowi. Dia mendesak Lapindo bertindak cepat untuk membantu dan mengobati masyarakat terdampak.“Jangan hanya diam dan fokus pada ganti rugi dan relokasi infrastruktur. Kesehatan dan keselamatan jiwa warga porong itu lebih utama untuk segera ditangani,” tandasnya.
Ical:Tidak Ada Bantuan untuk Kesehatan
Sementara itu,pemilik Bakrie Group yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menyatakan tidak akan memberi dana bantuan kepada warga di kawasan terdampak semburan lumpur Lapindo yang terkena infeksi paru.
Ical – sapaan akrab Aburizal Bakrie – menyatakan,tidak akan ada dana bantuan atau kompensasi terhadap warga yang saat ini dinyatakan mengalami restriksi paru dan obstruksi paru akibat menghirup udara yang bercampur semburan dari sumur Lapindo.“Tidak (akan memberi bantuan). Karena jumlah pembelian tanah dan bangunan sejak awal-awal itu sudah mencapai Rp9 triliun. Itu sudah terlalu besar,” ungkap Ical di Kabupaten Madiun kemarin.
Selain soal dana yang sudah terlalu besar, Ical berdalih persoalan Lapindo merupakan tanggung jawab pemerintah.Sebab, dalam keputusan Mahkamah Agung, semburan lumpur dan gas Lapindo adalah fenomena alam. “Pada kasus yang sama di Uzbekistan, hal seperti ini (daerah semburan lumpur) jadi zona militer di mana tidak boleh ada orang tinggal di situ.Tapi kalau di sini, sudah semestinya jadi tanggung jawab pemerintah,”ujarnya.
Sedangkan mengenai aksi jalan kaki salah satu korban lumpur Lapindo Hari Suwandi ke Jakarta, Ical menyatakan tidak akan menerimanya jika memang berkunjung ke kompleks perkantoran Wisma Bakrie di Jalan Rasuna Said,Kuningan, Jakarta. “Katanya yang jalan itu (Suwandi) bukan korban lumpur, ya untuk apa saya terima,”kata Ical. ?nurul huda/abdul rouf/ deny bachtiar/dili eyato
SUMBER : http://www.walhi.or.id/v3/index.php?option=com_content&view=article&id=2689:lapindo-brantas-bisa-dijerat-pidana&catid=81:berita-tambang-a-energi&Itemid=91
SUMBER : http://www.walhi.or.id/v3/index.php?option=com_content&view=article&id=2689:lapindo-brantas-bisa-dijerat-pidana&catid=81:berita-tambang-a-energi&Itemid=91
AWAS BAHAYA JANGKA PANJANG LUMPUR LAPINDO
Rabu, 18 Maret 2009 | 20:50 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana ekologis akibat semburan gas dan lumpur panas Lapindo selain berdampak pada kerusakan lingkungan juga berdampak pada kesehatan. Banyak warga sekitar yang terkena penyakit sesak nafas, pusing-pusing, batuk, gatal-gatal.
Berdasar penelitian Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timuryang dilakukan2006-2008, ditemukan zat Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH), senyawa organik yang berbahaya dan karsinogenik (penyebab kanker).
Berry Nahdian Furqon Direktur Eksekutif WALHI, di JakartaRabu (18/3) mengatakan memang senyawa tersebut tidak menyebabkan terbentuknya tumor ataupun kanker secara langsung, kira-kira 5-10 tahun ke depan.
Dalam sistem metabolisme tubuh akan PAH diubah menjadi senyawa Alkylating dihydrodiol epoxides yang sangat reaktif dan berpotensi menyebabkan timbulnya tumor dan resiko kanker.
"PAH akan sangat berbahaya khususnya bagi mereka yang tinggal di sekitar semburan lumpur Lapindo,beserta ancaman terhadap kerusakan ruang hidup warga jika terpapar terus menerus dalam batas waktu lama(lebih dari 24 jam) " jelas Berry.
Belum lagi lumpur yang dibuang ke Kali Porong, biota yang ada di sana juga akan tercemar dan mati. Itu memperparah kerusakan ekologi. Sampai saat ini belum dipastikan kapan semburan lumpur Lapindo ini akan berhenti atau bisa dihentikan.
Bisa jadi semburan lumpur Lapindo ini akan berlangsung puluhan tahun. Maka selama itu pula logam berat dan PAH yang sangat berbahaya bagi manusia yang berasal dari perut bumi akan terus dikeluarkan.
Ia juga mengatakan walaupun nantinya lapindo akan berhenti, butuh waktu yang lama untuk menghilangkan dampak yang telah akibatkan. "tidak akan otomatis hilang tetapi justru akan terakumulasi pada ribuan spesies hewan dan tumbuhan, " kata Berry.
Mengingat bahaya yang diakibatkan PAH , Berry meminta pemerintah untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan dalam waktu yang panjang hingga sepuluh tahun ke depan bagi warga di wilayah semburan lumpur dalam radius terciumnya bau gas.
Hal lain yang juga harus dilakukan adalah menyusun ulang rencana penanganan wilayah yang berisiko dengan adanya lumpur panas dengan melibatkan semua institusi pemerintahan di bidang kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan sosial.
Selain itu, pemerintah juga harus memberikan masker bagi warga yang tidak bersentuhan langsung dengan lumpur juga yang mengkonsumsi air yang terkontaminasi. " Mereka juga butuh perlindungan, setidaknya masker masker penyaring udara untuk melindungi pernapasan," ujar Berry.
sumber : http://m.kompas.com/entertainment/read/2009/03/18/20504383/Awas.Bahaya.Jangka.Panjang.Lumpur.Lapindo
Resensi buku APAKAH ANDA BERKEPRIBADIAN MUSLIM?
Resensi buku , contoh , resensi , buku pilihan ,==================================
bagi yang pengen tahu contoh resensi buku, nih saya share ... ini asli ....
========================================================
Cover depan cover
belakang
1.
Identitas buku
·
Judul buku :
APAKAH ANDA BERKEPRIBADIAN
MUSLIM?
·
Penulis : Prof Dr Muhammad Ali Hasyim
·
Kata Pengantar: Ada
·
Penerbit : Gema Insani Press
·
Tahun buku terbit: 1996
·
Tebal Buku : 214 halaman
2.
Tujuan pengarang buku
Penulis berharap agar tulisan
(buku) ini mampu memberikan arahan dan bimbingan kepada kaum muslimin menuju
kedudukan yang istimewa, tinggi, dan suci sebagaimana dikehendaki oleh Islam.
3.
Tujuan penulisan resensi
Agar dapat mengetahui isi dari buku
tersebut dan menjadi muslim yang berakhlak
4.
Keunggulan buku
·
Mengandung lebih dari 30 akhlak yang patit
dimiliki oleh setiap muslim/muslimat
·
Mudah dimengerti
·
Disertai hadits Nabi dan ayat suci Al-Qur’an
yang berhubungan dengan hal tersebut
·
Bentuk buku kecil
·
Mudah dibawa kemana-mana
·
Tidak basa-basi
5.
Kelemahan buku
·
Kertas yang digunakan bukan HVS
·
Buku semakin ‘berumur’ semakin mudah rusak
·
Cover depan dan belakang saja yang berwarna ,
namun mayoritas bagian dalam tidak berwarna( hitam putih)
·
Kualitas penjilidan buku standard
·
Cover kurang menarik
6.
Ikhtisar buku
Pribadi muslim sebagai makhluk
sosial yang bersinar berkat petunjuk Al-Qur’an dan dihiasi sunnah Nabi yang
suci,merupakan pribadi yang unik dan istimewa. Dalam buku ini terkandung sikap
yang patut dimiliki ileh setiap muslim diantaranya Bersikap jujur; Jauh dari
menipu, berpura-pura dan ingkar janji ; menjauhi dengki ; berlaku setia secara
murni ; menepati janji ; berakhlak luhur ; memiliki sifat mali ; lemah lembut
terhadap sesama manusia; sifat kasih sayang hingga haram melihat kedalam rumah
orang lain.
7.
Nilai buku
Buku ini banyak mengandung tentang
akhlak akhlak muslim dengan buku ini kita dapat mengetahui akhlak dan
kepribadian muslim yang sebernarnya. Buku ini dapat mejadi cermin bagi diri kita
,apakah kita sudah memliki akhlak seperti itu. Menurut saya buku ini menarik
dan patut untuk kita jadikan bacaan untuk menilai diri kita.
Contoh Karya Tulis Sederhana Pengaruh Televisi
Karya tulis sederhana , karya tulis, contoh karya tulis, karya , tulis, sederhana , pengaruh , televisi , remaja==================
bagi yang pengen tahu contoh karya tulis sederhana.
nih, aku share...
======================================================================
Pengaruh Televisi Terhadap Remaja
dan Anak-Anak
Disusun Oleh :
Muhammad Abdilah ( )
Fikri
Nur Afif ( )
Kelas IX-9
SMP
NEGERI 2 SIDOARJO
TAHUN
AJARAN 2012/2013
KATA
PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.
Adapun maksud dan tujuan dari
penyusunan karya tulis ini adalah untuk memberikan informasi tentang dampak
televisi terhadap remaja dan anak-anak.
Laporan ini disusun berdasarkan
penelitian melalui study kepustakaan, namun dalam penyusunannya, kami menyadari
masih banyak kekurangan dan jauh dari taraf kesempurnaan, oleh karena itu
dengan rendah hati kami menanti saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua
pembaca.
Satu
harapan yang kami inginkan semoga karya tulis ini dapat berguna bagi pembaca.
Sidoarjo, 10 April 2013 Sidoarjo,
10 April 2013
ttd ttd Muhammad
Abdilah Fikri Nur Afif
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………..… 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………….... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah
…………………………………….................. 4
C. Tujuan Penulisan
………………………………………………….. 5
D. Metode dan Teknik Penulisan
…………………………………….. 5
E. Manfaat Penulisan
……………………………………………….. 5
F. Sistematika
Penulisan ……………………………………………. 5
BAB II ISI PEMBAHASAN
A. Pengertian
Televisi ………………………………………………....
7
B. Dampak Televisi Bagi
Anak-anak …………............................... 7
C. Dampak Televisi Bagi
Remaja ………………………………….... 8
D. Peranan Orang Tua
Untuk Mengatasi Dampak Negatif dari Televisi 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan …………………………………………………………..……
10
B. Saran ……………………………………………………........................
10
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang ini Televisi merupakan media massa
elektronik yang mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan
mencapai khalayak dalam jumlah tak terhingga pada waktu yang bersamaan. Dengan
adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk
mempromosikan produk-produknya, sehingga konsumen mengetahui dan dapat dengan
mudah mencari produk tersebut, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan
yang dapat kita peroleh dengan adanya media televisi.
Namun jika kita lihat sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.
Namun jika kita lihat sekarang ini, acara-acara televisi lebih kepada fungsi informatif dan rekreatif saja, sedangkan fungsi edukatif yang merupakan fungsi yang sangat penting untuk disampaikan, sangat sedikit sekali. Hal ini bisa kita lihat dari susunan acara-acara televisi, kebanyakan hanya acara-acara sinetron dan infotainment saja. Sedangkan acara-acara yang mengarah kepada edukatif atau pendidikan sangat kecil sekali frekuensinya.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada karya tulis ini adalah:
1. Bagaimana peranan orang tua dalam
mengatasi dampak televisi terhadap anak?
2. Apa dampak negatif acara televisi terhadap anak?
3. Hal apa yang bisa dilakukan orang tua dalam mengatasi dampak negatif dari televisi?
2. Apa dampak negatif acara televisi terhadap anak?
3. Hal apa yang bisa dilakukan orang tua dalam mengatasi dampak negatif dari televisi?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dibuatnya karya tulis ini adalah
1. Untuk mengetahui peranan orang tua dalam mengatasi dampak
televisi terhadap anak dan remaja.
2. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh televisi
3. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi dampak negatif dari acara televisi.
2. Untuk mengetahui apa saja dampak negatif yang bisa ditimbulkan oleh televisi
3. Untuk mengetahui usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi dampak negatif dari acara televisi.
D.
Metode dan Teknik Penulisan
Kelompok kami dalam menyusun karya tulis ilmiah ini menggunakan metode dan
teknik penelitian study kepustakaan.
E. Manfaat Penulisan
Mengetahui secara pasti bagaimana peranan orang tua dalam mengatasi
dampak televisi terhadap anak-anak dan remaja, mengetahui secara pasti apa-apa
saja dampaknya tersebut. Serta,Mengetahui secara pasti cara menghindari
dampak-dampak tersebut sehingga kita bisa menghindarinya.
F.
Sistematika Penulisan
BAB
I Pendahuluan
A. Latar
Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Metode dan Teknik Penulisan
E Manfaat Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II Isi Pembahasan
1)
Pengertian televisi
2)
Dampak televisi bagi anak-anak
3)
Dampak televisi bagi remaja
4)
Peranan orang tua dalam mengatasai
dampak negatif televisi
BAB III Penutup
1) Kesimpulan
2) Saran
Daftar
Pustaka
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Televisi
Televisi
merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup
bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan peralatan yang
mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektronik dan mengkonversinya
kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suaranya dapat
didengar.(Soerjokanto 2003:24)
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. “Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang digunakan untuk memancarkan dan menerima siaran gambar bergerak, baik itu yang monokrom (“hitam putih”) maupun warna, biasanya dilengkapi oleh suara. “Televisi” juga dapat diartikan sebagai kotak televisi, rangkaian televisi atau pancaran televisi. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (jauh) dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin. Sehingga televisi dapat diartikan sebagai telekomunikasi yang dapat dilihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.
2.
Dampak televisi bagi anak-anak
Televisi merupakan produk dari kebudayaan modern sebagai
pemenuhan kebutuhan hiburan bagi manusia, sedangkan kebudayaan menurut Abu
Ahmadi (2004: adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa. Jadi media televisi pada
hakekatnya merupakan dari cipta kreatif para ilmuwan sebagai sarana pemenuhan
kebutuhan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian kalau dilihat dari segi komunikasi massa , televisi temasuk ke dalam saluran (chanel) untuk menyampaikan pesan kepada khalayak supaya pesan diterima dengan baik. Ini diungkapkan oleh Lasswell dalam Wiryanto (2006:70) bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source), pesan (message), saluran (chanel), penerima (receiver) serta efek (effect). Karena merupakan media komunikasi massa maka tidak terelakan lagi televisi dapat dilihat dan ditonton oleh setiap orang dari berbagai tingkatan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, sampai orang tua. Celakanya bagi anak-anak ternyata membawa dampak negatif yang lebih besar dari pada dampak positifnya.
Seorang ahli bernama Albert Bandura mengemukakan teorinya. Teori tersebut dikenal dengan nama Social Learning Theory, yang secara umum menjelaskan bahwa anak-anak akan dengan mudah meniru perilaku apa yang sering mereka tonton. Dia menyatakan bahwa anak-anak yang menonton kekerasan mempunyai peluang untuk meniruya.
Kemudian kalau dilihat dari segi komunikasi massa , televisi temasuk ke dalam saluran (chanel) untuk menyampaikan pesan kepada khalayak supaya pesan diterima dengan baik. Ini diungkapkan oleh Lasswell dalam Wiryanto (2006:70) bahwa komunikasi massa terdiri dari unsur-unsur sumber (source), pesan (message), saluran (chanel), penerima (receiver) serta efek (effect). Karena merupakan media komunikasi massa maka tidak terelakan lagi televisi dapat dilihat dan ditonton oleh setiap orang dari berbagai tingkatan usia, mulai dari anak-anak, dewasa, sampai orang tua. Celakanya bagi anak-anak ternyata membawa dampak negatif yang lebih besar dari pada dampak positifnya.
Seorang ahli bernama Albert Bandura mengemukakan teorinya. Teori tersebut dikenal dengan nama Social Learning Theory, yang secara umum menjelaskan bahwa anak-anak akan dengan mudah meniru perilaku apa yang sering mereka tonton. Dia menyatakan bahwa anak-anak yang menonton kekerasan mempunyai peluang untuk meniruya.
Sedangkan ada yang mengemukakan pada anak di bawah usia tiga
tahun (batita), dampak negatif televisi justru lebih terasa. Terbukti tayangan
televisi dapat menurunkan kemampuan membaca, membaca komprehensif, bahkan
penurunan memori pada anak. Batita yang terlalu sering menonton televisi akan
kehilangan kesempatan untuk mendapatkan stimulasi yang baik bagi proses tumbuh
kembangnya. Sebab, televisi cuma menyodorkan stimulasi satu arah.
Dampak lain untuk anak yang sudah bisa membaca akan menurunkan motivasi untuk membaca. Dengan sering menonton televisi daya penggerak untuk membaca akan berkurang karena menonton TV tayangannya serba cepat dan melintas membuat anak terperangkap dengan penuh daya pikat sehingga mengalami kesulitan membedakan sikap yang positif maupun yang negatif. Berbeda dengan membaca anak-anak selalu tersedia waktu untuk proses merenung sehingga memungkinkan untu berpikir.
Dampak lain untuk anak yang sudah bisa membaca akan menurunkan motivasi untuk membaca. Dengan sering menonton televisi daya penggerak untuk membaca akan berkurang karena menonton TV tayangannya serba cepat dan melintas membuat anak terperangkap dengan penuh daya pikat sehingga mengalami kesulitan membedakan sikap yang positif maupun yang negatif. Berbeda dengan membaca anak-anak selalu tersedia waktu untuk proses merenung sehingga memungkinkan untu berpikir.
Selanjutnya dampak televisi terhadap anak adalah sebagai
berikut :
1. Pada usia 0-3 th akan mengganggu perkembangan otak yang berdampak pada perkembangan bicara, kemampuan membaca verbal, maupun pemahaman
2. Pada usia 5-10 th akan menghambat kemampuan dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresifitas dan kekerasan serta tdk mampu membedakan antara realitas dan khayalan
3. Membuat anak menjadi konsumtif
4. Karena anak belum mempunyai daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi
5. Anak akan berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.
6. Bahasa televisi simpel, memikat dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.
7. Terlalu sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya.
Dengan banyaknya dampak negatif televisi terhadap anak-anak secara sosiologis dapat ditinjau dengan teori perubahan sosial yang berdampak negatif negatif yaitu memudarnya norma-norma dan nilai-nilai pada anak-anak sehingga anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
1. Pada usia 0-3 th akan mengganggu perkembangan otak yang berdampak pada perkembangan bicara, kemampuan membaca verbal, maupun pemahaman
2. Pada usia 5-10 th akan menghambat kemampuan dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresifitas dan kekerasan serta tdk mampu membedakan antara realitas dan khayalan
3. Membuat anak menjadi konsumtif
4. Karena anak belum mempunyai daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi
5. Anak akan berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.
6. Bahasa televisi simpel, memikat dan membuat ketagihan sehingga sangat mungkin anak menjadi malas belajar.
7. Terlalu sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya.
Dengan banyaknya dampak negatif televisi terhadap anak-anak secara sosiologis dapat ditinjau dengan teori perubahan sosial yang berdampak negatif negatif yaitu memudarnya norma-norma dan nilai-nilai pada anak-anak sehingga anak tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
3.
Dampak televisi bagi remaja
Meningkatnya kenakalan remaja saat ini merupakan salah satu
dampak dari media informasi yaitu program siaran televisi yang dinilai kurang
memberikan nilai edukatif bagi remaja ketimbang nilai amoralnya. Hal ini
disebabkan karena industri perfilman kurang memberikan pesan-pesan moral
terhadap siaran yang ditampilkan. Dapat diperhatikan dalam berbagai program
televisi seperti pada sinetron-sinetron maupun reality show yang banyak
menayangkan tentang pergaulan bebas remaja bersifat pornografis, kekerasan,
hedonisme dan sebagainya untuk selalu ditampilkan dilayar kaca.
Dari tayangan – tayangan tersebut ada remaja yang hanya
sekedar menyaksikan, tapi tidak terpengaruh mengikutinya. Dan ada juga remaja
yang memang gemar menyaksikan dan terpengaruh untuk mengikuti hal tersebut guna
mencari sensasi di lingkungan pergaulan. Begitu
juga program yang menayangkan adegan kekerasan sehingga remaja yang pola
pikirnya masih labil dan emosional cenderung untuk melakukan perilaku yang
kasar dan tidak sopan baik kepada teman sendiri, maupun kepada guru bahkan
orang tua sekalipun.
4.
Peranan orang tua dalam mengatasai
dampak negatif televisi
Setiap orang tua memiliki tanggungjawab untuk selalu
mengawasi anaknya dan memperhatikan perkembangannya, oeh sebab itu hal-hal yang
sekecil apapun harus bisa diantisipasi oleh setiap orang tua mengenai dampak
positif atau negatif yang akan ditimbulkan oleh hal yang bersangkutan. Begitu
juga mengenai hal televisi ini, yang sudah nyata dampak negatifnya, sudah
sepatutnya setiap orang tua mempersiapkan senjata untuk mengantisipasinya.
Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:
1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
Dari begitu banyak dampak yangdiakibatkan oleh tontonan televisi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan oleh setiap orang tua, yaitu:
1. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
2. Dampingi anak memonton TV
Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol.
Tujuannya adalah agar acara televisi yang mereka tonton selalu terkontrol.
3. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar
anak.
Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontonan anak-anaknya,
Dengan meyimpan TV diruang tengah, akan mempermudah orang tua dalam mengontrol tontonan anak-anaknya,
4. Tanyakan acara favorit mereka dan buntu memahami pantas
tidaknya acara tersebut untuk mereka diskusikan setelah menonton
5. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan
lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
6. Perbanyak mendengarkan radio, memutar kaset atau
mendengarkan musik sebagai mengganti menonton TV
Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena dengan mendenganrkan radio, anak akan terlatih kemampuan mendengarnya, jika kita bandingkan denga menonton televisi hanya merangsang anak untuk mengikuti alur cerita tampa menganalisis lebih lanjut dari apa yang dialihat dan dengar. Begitu juga dengan mendengarkan musik lebih baik dilakukan bila dibandingkan dengan menonton televisi karena bisa melatih perkembangan imajinasi anak.
BAB III
PENUTUP
!) Kesimpulan
Dari uraian
diatas dapat ditarik beberapa simpulan diataranya :
1. Disamping memberikan dampak positif, televisi juga dapat memberikan dampak negatif bagi pemirsanya, khususnya terhadap anak-anak dan remaja. Bahkan apabila dikaji lebih jauh, dampak negatifnya jauh lebih besar dibandingan dampak positifnya.
2. Orang tua memiliki tanggungjawab untuk mengawasi, mendampingi dan menseleksi acara-acara televisi yang menjadi tontonan anak-anaknya.
3. Dampak negatif nonton televisi yang berlebihan yaitu:
a. Pada usia 0-3 th akan mengganggu perkembangan otak yang berdampak pada perkembangan bicara, kemampuan membaca verbal, maupun pemahaman
b. Pada usia 5-10 th akan menghambat kemampuan dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresifitas dan kekerasan serta tdk mampu membedakan antara realitas dan khayalan
c. Membuat anak menjadi konsumtif
d. Karena anak belum mempunyai daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi
e. Anak akan berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.
f. Terlalu sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya.
4. Apa yang bisa dilakukan orangtua:
a. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
b. Dampingi anak memonton TV
c. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.
d. Tanyakan acara favorit untuk didiskusikan
e. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
f. Perbanyak mendengarkan radio, sebagai mengganti menonton TV
1. Disamping memberikan dampak positif, televisi juga dapat memberikan dampak negatif bagi pemirsanya, khususnya terhadap anak-anak dan remaja. Bahkan apabila dikaji lebih jauh, dampak negatifnya jauh lebih besar dibandingan dampak positifnya.
2. Orang tua memiliki tanggungjawab untuk mengawasi, mendampingi dan menseleksi acara-acara televisi yang menjadi tontonan anak-anaknya.
3. Dampak negatif nonton televisi yang berlebihan yaitu:
a. Pada usia 0-3 th akan mengganggu perkembangan otak yang berdampak pada perkembangan bicara, kemampuan membaca verbal, maupun pemahaman
b. Pada usia 5-10 th akan menghambat kemampuan dalam mengekspresikan pikiran melalui tulisan, meningkatkan agresifitas dan kekerasan serta tdk mampu membedakan antara realitas dan khayalan
c. Membuat anak menjadi konsumtif
d. Karena anak belum mempunyai daya kritis yang tinggi, besar kemungkinan terpengaruh oleh apa yang ditampilkan di televisi
e. Anak akan berpikir bahwa semua orang dalam kelompok tertentu mempunyai sifat yang sama dengan orang di layar televisi. Hal ini akan mempengaruhi sikap mereka dan dapat terbawa hingga mereka dewasa.
f. Terlalu sering nonton televisi dan tidak pernah membaca menyebabkan anak akan memiliki pola fikir sederhana, kurang kritis, linier atau searah dan pada akhirnya akan mempengaruhi imajinasi, intelektualitas, dan perkembangan kognitifnya.
4. Apa yang bisa dilakukan orangtua:
a. Pilih acara yang sesuai dengan usia anak
b. Dampingi anak memonton TV
c. Letakan TV di ruang tengah, hindari menyediakan TV dikamar anak.
d. Tanyakan acara favorit untuk didiskusikan
e. Ajak anak keluar rumah untuk menikmati alam dan lingkungan, bersosialisasi secara positif dengan orang lain.
f. Perbanyak mendengarkan radio, sebagai mengganti menonton TV
!)
Saran
Adapun saran yang bisa ditawarkan dari penjabaran diatas
yaitu:
a. Setiap Orang tua harus bisa mengontrol tontonan anaknya. Disamping itu orang tua juga harus bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi untuk memberikan saran ataupun kritikan bahkan menentang acara televisi yang bisa berdampak negatif bagi pemirsannya.
b. Bagi Pemerintah harus melakukan penyaringan terhadap setiap acara televise.
a. Setiap Orang tua harus bisa mengontrol tontonan anaknya. Disamping itu orang tua juga harus bisa menjadi kontrol bagi pihak penyiar televisi untuk memberikan saran ataupun kritikan bahkan menentang acara televisi yang bisa berdampak negatif bagi pemirsannya.
b. Bagi Pemerintah harus melakukan penyaringan terhadap setiap acara televise.
c. Bagi pihak penyiar televisi, seharusnya tidak hanya
mementingkan keuntungan tetapi harus mempertimbngkan dampak dari acara
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
2.
www.uny.ac.id/akademik/sharefile/files/31012008173637_makalah_keluarga.doc
3. http://www.indomedia.com/sripo/2006/09/19/1909H17.pdf
4. http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab1.pdf
5. http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab2.pdf
6. http://media.diknas.go.id/media/document/4713.pdf
7. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-asfriyati1.pdf
3. http://www.indomedia.com/sripo/2006/09/19/1909H17.pdf
4. http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab1.pdf
5. http://www.damandiri.or.id/file/muazarhabibiupibab2.pdf
6. http://media.diknas.go.id/media/document/4713.pdf
7. http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-asfriyati1.pdf
Newsletter
Subscribe Our Newsletter
Enter your email address below to subscribe to our newsletter.